AGRESI
Agresi adalah suatu topik yang mempunyai arti penting tertinggi
pada ras manusia . Agresi
walaupun merupakan konsep yang sangat familiar tetapi tampaknya tidak mudah
untuk mendefinisikannya. Agresi merupakan perilaku yang dimaksudkan menyakiti orang
lain, baik secara fisik maupun psikis (Baron & Byrne, 1994; Brehm &
Kassin, 1993; Brigham, 1991). Dalam hal ini, jika menyakiti orang lain karena
unsur ketidaksengajaan, maka perilaku tersebut bukan dikategorikan perilaku
agresi. Rasa sakit akibat tindakan medis misalnya, walaupun sengaja dilakukan
bukan termasuk agresi. Sebaliknya, niat menyakiti orang lain tetapi tidak
berhasil, hal ini dapat dikatakan sebagai perilaku agresi.
·
Unsur Subjective Judgement Dominan
Ketika perilaku agresi dipandang dari sisi niat, hal ini menjadi sesuatu
yang mempunyai nilai subjektif.
·
Offensive Aggression
Bagaimana kita tahu bahwa perilaku agresi yang dilakukan itu merupakan
sesuatu yang didasarkan niat atau tidak? Di masyarakat banyak perilaku agresi
yang tidak ditujukan langsung pada sumber penyebab agresi tetapi diarahkan
secara tidak langsung.
·
Retaliatory aggression
Perilaku agresi yang merupakan respon provokasi.
·
Instrumental aggression
Perilaku agresi yang digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lain,
misalnya membunuh korban untuk merampok hartanya.
Mengapa ada manusia yang sangat agresif? Apa yang dapat kita
lakukan untuk menahan kekerasan dalam masyarakat ? Agresi adalah suatu
peristiwa kompleks dengan kedua aspek motivasional dan aspek emosional yang
perl diuji secara hati-hati. Seperti kebanyakan topik penting dalam psikologi,
agresi telah menjadi fokus banyak riset dan spekulasi teoritis.
Satu pandangan menyataakan
agresi itu adalah suatu naluri alami, yang lain menyatakan bahwa itu
adalah suatu reaksi alami ke peristiwa kurang baik seperti frustrasi dan sakit,
dan pandangan ketiga menyatakan bahwa agresi sebagai perilaku yang dipelajari. Kita akan
memperhatikan satu demi satu teorinya.
1. Freud’s Instinct Theory (Freud)
Freud mengatakan bahwa semua manusia dan binatang lahir dengan
naluri/insting agresif yang kuat. Naluri/insting ini menciptakan suatu pengarah
untuk melakukan suatu tindakan agresif untuk dipenuhi. Kuncinya untuk menahan kekerasan, menurut
teori naluri freud, temukan jalan untuk proses melepaskan dari naluri, seperti bersaing
dalam bisnis atau olahraga,menonton olahraga yang agresif, atau membaca tentang
kejahatan kejam.
Aspek yang kontroversi dari teori
Freud adalah dia percaya bahwa energi naluri agresif harus dilepaskan dengan
berbagai cara. Dia menyebut proses melepaskan dari naluri yaitu catharsis. Catharsis biasanya terjadi karena menambahnya agresi.
2. Frustration-Aggression Theory
(Berkowitz)
Apabila manusia mempersepsi bahwa dirinya dihambat untuk
mencapai tujuan, frustrasinya akan
berubah menjadi agresi. Mereka percaya bahwa agresi adalah reaksi natural
terhadap frustasi yang merupakan motivasi penting. Contohnya : seorang anak
yang berusaha mengambil mainan dari anak lain mungkin akan mendapatkan sebuah
pukulan di hidung dari anak tersebut atau bangsa yang menghalangi keinginan
bangsa lain untuk mendapatkan minyak atau pelabuhan , bangsa tersebut akan
menjadi target peperangan. Oang-orang atau bangsa bereaksi frustasi dengan
kemarahan dan agresi. Tidaklah mengejutkan, kekerasan jadi lebih umum antar
orang-orang yang tinggal dalam kemiskinan, sebagaimana adanya usaha mereka
tersebut terhalang dalam hal-hal paling mendasar yaitu kebutuhan mereka.
3. Social Learning Theory (Albert
Bandura)
Albert Bandura dan ahli teori social learning lainnya percaya
bahwa orang-orang agresif , jika mereka sudah mempelajari bahwa itu bermanfaat.
Teori social learning tidak menyangkal bahwa frustasi dapat membuat kita lebih
mungkin untuk agresif dan marah, tetapi mereka menyatakan bahwa kita akan
bertindak agresif jika kita sudah mempelajari untuk melakukannya. Ahli-ahli
teori social learning secara langsung bertentangan dengan topik catharsis freud
.
Agresi merupakan perilaku sosial yang
dipelajari melalui:
Ø reinforcement: perilaku agresif yang diberi reward
Ø modeling, observation,
vicarious reinforcement
Ø pengaruh media: televisi
yang memupuk perilaku agresif
Ahli teori social learning, cenderung membantah bahwa aktivitas
ini tidak akan mengurangi kekerasan tetapi sebagai gantinya akan meningkatkannya,
dengan pengajaran kekerasan kepada orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar